KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan saya kemampuan untu
menyelesaikan karya ilmiah mengenai “Pemahaman
Etika Berbusana Di Kampus Citra Pribadi
Mahasiswa Berbudaya “. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Muhamad Burhan Amin selaku dosen pembimbing yang
membantu saya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Dan saya mengucapakan
terima kasih pada keluarga saya yang
telah mendukung dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Dengan makalah ini
saya belajar mendalami suatu masalah serta mampu menjabarkan dalam bentuk
tulisan dan juga mampu menemukan solusi
dalam karya ilmiah. Saya menyadari banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini tapi saya berharap karya
ilmiah ini dapat diterima dan saya meminta maaf bila terdapat kesalahan dalam
penulisan.
Saya berharap karya
ilmiah ini juga dapat bermanfaat dalam cara berbusana yang baik untuk mencerminkan citra dari
seorang mahasiwa.
Bekasi, 15 januari
2014
Friska
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pengertian
Etika Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti ”kebiasaaan”, ”model prilaku” atau standar yang diharapkan
dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang
ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku.
(Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7) Etika adalah kode prilaku yang
memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu.Etika juga merupakan
peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal
yang baik dan hal yang tidak baik. Etika adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan
yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang.(NilaIsmani,2001). Demikian juga dengan
berbusana, busana memiliki sebuah etika yang membentuk cara berpakain
seseorang.
Pakaian
berfungsi untuk menutup tubuh manusia, tidak hanya itu saja. Kini pakaian telah
menjadi kebutuhan manusia. Saat ini kita sering lihat di Mall banyak pakaian
dari berbagai model dan corak ditawarkan disana. Kadang kita sering bingung
saat menentukan pakaian apa yang sesuai dengan kepribadian dan karakter kita.
Etika dalam berpakaian ini membahas tentang bagaimana kita menempatkan pakaian
yang kita gunakan agar sesuai dengan agama, budaya, norma. Misalnya jika kita
seorang yang akan pergi beribadah kita harus menggunakan pakain yang sopan. Selain
itu jika kita ingin menghadiri acara undangan formal maka kita harus
menyesuaikan diri mengenakan pakaian yang formal, misalnya memakai kemeja,
batik dan pakaian resmi lainnya.
Termasuk
juga dalam dunia kampus dimana mahasiswa yang memiliki selera berpakaian yang
beragam namun meskipun begitu mahasiswa harus memiliki kesadaran akan
pentingnya berbusana yang baik sehingga dapat menunjukan citra dari universitas
tempat mereka menuntut ilmu. Karna citra sebuah universitas akan terlihat dari
mahasiswanya dan apabila mahasiswa berpakaian tidak sopan dan tidak sesuai akan
mencoreng citra universitas tersebut.
Dengan
begitu mahasiwa harus mengetahui tentang etika berbusana yang terbagi 5 yaitu, Menutup
Aurat Bagian Tubuh, esuai Dengan Tujuan, Situasi dan Kondisi Lingkungan,
Tampak
Rapi, Bersih, Sehat, dan Ukurannya Pas, Tidak Mengganggu Orang Lain,dan Tidak Melanggar Hukum
Negara dan Hukum Agama. Dengan adanya etika berbusana tersebut mahasiswa dapat
menunjukan citra yang baik bagi universitas.
1.2. Tujuan
1.
Memenuhi tugas ilmu budaya dasar
2.
Mengetahui etika berbusana baik dan benar
3.
Memperbaiki cara berpakain yang salah pad mahasiswa
4.
Membentuk citra suatu universitas
1.3. Sasaran
Karya ilmiah
ini dituju bagi setiap orang untuk mengetahui Pemahaman Etika Berbusana Di
Kampus Citra Pribadi Mahasiswa Berbudaya dan khususnya makalah ini juga ditujukan bagi
para mahasiswa dan mahasiswi universitas Gunadarma. Sehingga mahasiswa dapat
mengetahui dan mengaplikasikannya dalam dunia kampus sehingga membentuk citra
universitas yang baik.
BAB II
PERMASALAHAN
Pakaian
dapat memberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain
sebagainya. Tanpa pakaian dapat mengakibatkan seseorang dikatakan gila. Oleh
karena itu, dalam berpakaian seharusnya kita memerhatikan etika dalam
berpakaian.
Dengan semikian inilah analisis
permasalahan “Pemahaman Etika Berbusana Di Kampus
Citra Pribadi Mahasiswa Berbudaya” dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi:
2.1. Kekuatan (strenght)
a. Busana yang baik akan menunjukan citra seseorang
citra yang baik bukan saja terlihat dari prilaku kita
tapi juga terlihat dari cara berbusana yang kita gunakan.
b. Menutupi Kekurangan Pada Tubuh Seseorang
Busana dapat berfungsi untuk menutupi kekurangan pada
tubuhnya seperti orang yang gemuk agar tampak langsing perlu memilih model atau
corak yang banyak menggunakan garis vertikal.
c.
menciptakan kepercayaan diri bagi
seseorang
dengan
pakain myang rapi dan bersih akan menciptakan kepercayaan diri sehingga
seseorang tanpa merasa rendahdiri menunjukan dirinya pada orang lain.
d. seseorang akan lebih terlihat menarik
dengan pakaian
yang baik akan menarik minat orang lain untuk mengenal kita lebih jauh.
2.2. Kelemahan (Weakness)
a. pakain dapat menipu seseorang
seseorang
dapat berpura-pura kaya dan melakukan penipuan sehingga perlu untuk mengetahui
lebih dalam seseorang.
b. kebebasan seseorang untuk berekspresi dalam berbusana
sedikit terganggu karna adanya batasan seseorang untuk berbusana
c. bagi anak muda masih sulit untuk mengikuti etika
berbusana
c. kurangnya pengajaran tentang etika berbusana yang baik
orang tua biasanya akan membebaskan anaknya berpakain
tanpa mengenalkan etika yang benar terhadap anak dan dilingkungan juga
cenderung lebih mengikuti mode.
2.3.
Peluang ( Opportunity)
a. Dapat menjadi pengatur gaya
seseorang berbusana
seseorang dapat menjadi peluang
pekerjaan seseorang.
b. Gaya berbusana dapat
menunjukan gaya hidup seseorang
sehingga semakin baik
seseorang berbusan semakin tampak gaya hidup orang itu sebenarnya.
c.Menjadikan citra kita dipandang
menarik bagi seseorang
misalnya kita melakukan wawancara
pekerjaan bila kita berbusana dengan baik akan menjadi nilai tambah bagi kita.
d. Meskipun berbusana baik kita
dapat tetap mengikuti tren sekarang
tren sekarang yang banyak
berkembang dapat diikuti dengan etika berbusana yang baik.
2.4.
Tantangan dan Hambatan ( Threats )
a. Kita dianggap kuno atau tidak
mengikuti tren
dianggap tidak mengikuti tren
karna cara berbusana sekarang lebih suka mengikuti.
b. Pengaruh gaya busana asing
yang masuk
gaya busana asing yang lebih suka
pada pakain terbuka mulai menjalari cara berbusana budaya anak muda.
c. Penanaman etika berbusana yang
baik semakin sulit
karna semakin banyaknya budaya
yang masuk sehingga etika berbusana semakin sulit ditanamkan.
d. Cara berfikir
anak muda zaman sekarang
anak muda zaman
sekarang semakin berkembang dalam cara berfikirnya sehingga selalu ingin
menciptakan hal baru terlebih lagi dalam hal berbusana
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1.
KESIMPULAN
a. Etika
berbusana akan membentuk citra kita dihadapan orang lain karna semakin baik
kita berbusana sesuai tempat dan waktu semakin baik pandangan seseorang
terhadap kita. Tapi ada yang perlu kita ingat bahwa perlu juga membentuk
prilaku yang baik dan diikuti dengan berbusana yang baik.
b. Meski
sulit mengikuti etika berbusana tapi kita perlu melakukannya karna yang pertama
kali dilihat oleh seseorang adalah fisik jadi perlu berbusana yang baik
sehingga dapat menciptakan citra yang baik.
c. Dalam
berbusana kita memiliki banyak peluang seperti peluang pekerjaan terlebih lagi
di zaman sekarang semua serba modern dan mudah. Seseorang membutuhkan penata
gaya dimana dia bekerja menata gaya berbusana sseorang. Untuk
menciptakan citra dalam suatu hal perlu kita bentuk dulu dari fisik sehingga
apabila sudah menarik kita dapat membetuk lagi dari dalam sehingga dapat
terpancar citra baik yang kita inginkan.
3.2. REKOMENDASI
a.
Seseorang akan dapat
semakin percaya diri karna mampu menunjukan citra yang baik bagi orang lain.
Sehingga, kita dapat semakin memperluas pertemanan kita diantara banyak orang
yang beragam.
b.
Pakain juga dapat menipu seseorang seperti
penipuan yang sering terjadi seseorang berpakian rapih dan mahal tapi ternyata
dia menipu orang lain serta merugikan orang lain.
c.
Gaya hidup seseorang akan terlihat sangat jelas dari cara berbusana
seseorang seperti seseorang biasa memakai pakaian berantakan dia memiliki kebisaan
yang tidak teratur atau orang yang berbusana yang baik terlihat suka melakkan
kebiasaan yang baik. Namun meskipun bekitu kita tidak boleh melihat orang lain
dari penampilannya.
d.
Cara berfikir dengan zaman yang sudah maju dan pendidikan yang
semakin berkembang akan membentuk anak muda yang memiliki daya imajinasi yang
tinggi sehingga terbentuk etika busana-busana yang baru sehingga menciptakan
mode yang baru namun begitu tidak semua dapat menerimanya. Jadi perlu adanya keseimbangan sehingga dapat diterima
orang banyak.
REFERENSI TULISAN
http://duniakampus-ug.blogspot.com/2013/03/etika-berbusana-cerminan-individu.html
http://artikelasli.blogspot.com/2014/01/etika-berbusana-yang-benarn.htm
Frans Magnis Suseno, Etika Dasar, Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, (Yogyakarta: Kanisius, 1987
Abdul, fuad.(2010) .“Etika Dalam Berpakain”. Jakarta: gramedia.
http://duniakampus-ug.blogspot.com/2013/03/etika-berbusana-cerminan-individu.html
http://artikelasli.blogspot.com/2014/01/etika-berbusana-yang-benarn.htm
Frans Magnis Suseno, Etika Dasar, Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, (Yogyakarta: Kanisius, 1987
Abdul, fuad.(2010) .“Etika Dalam Berpakain”. Jakarta: gramedia.
Komentar
Posting Komentar